Model ASSURE
Utilize Media and
Materials
Menggunakan Teknologi Media dan Materi
Mata Kuliah : Media Pembelajaran Konvensional Berbasis
IT
Disusun Oleh :
1.
Septirinda Eka Widiyastuti :
101134056
2.
Hervina Kathrin :
101134061
3.
Aloisia Rani Meita :
101134066
4.
Febrieny Wulandari :
101134080
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
Pepper ini akan
membahas mengenai tahap keempat dalam model Assure yaitu utilize media and
materials atau menggunakan teknologi, media dan materi. Pada tahap ini peran
serta guru terlibat dari perencanaan penggunaan teknologi, media dan materi
untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar.
Tahap utilize
media and materials atau menggunakan teknologi, media dan materi akan tercapai
dengan mengikuti 5 proses, yaitu :
1.
Mempratinjau
(preview) teknologi, media dan material
Pada proses ini
guru bertugas untuk menyeleksi teknologi, media dan
material yang tepat untuk siswa dan tujuan pembelajaran. Sebelum melakukan
seleksi guru dapat mengidentifikasi teknologi, media dan material yang terkait
dengan tujuan belajar. Hal ini bertujuan agar bagian yang dipilih
oleh guru sesuai dengan mata pelajaran. Sebagai contoh mata pelajaran IPS
mengenai keragaman budaya Indonesia dengan menggunakan sebuah video
dokumenter, guru dapat melakukan pratinjau teknologi dan media tersebutdengan
mengidentifikasi bagian-bagian yang tepat sesuai dengan materi dan tujuan
pembelajaran. Jika guru melakukan tinjauan terlebih dahulu terhadap teknologi,
media dan materi dapat memaksimalkan sumber daya yang ada dan akan memastikan
bahwa siswa tidak membaca, mendengar atau bahkan mengakses konten atau bahasa yang tidak pantas yang
terdapat dalam permainan komputer, video atau surat kabar.
2.
Menyiapkan
(prepare) teknologi, media dan material
Proses
selanjutnya yaitu guru harus menyiapkan teknologi, media dan
material dengan
mengumpulkan semua perlengkapan yang dibutuhkan. Kemudian menentukan urutan
penggunaan materi-materi dan apa yang akan guru lakukan terhadap materi-materi
tersebut. Misalnya jka guru ingin mengubah aturan permainan pengajaran dengan
menyiapkan sekumpulan pertanyaan baru pada berbagai tingkat kesulitan atau
suatu topik baru. Contoh lain, jika porsi video yang digunakan guru tidak
terlalu membantu pembentukan konsep pada siswa, guru dapat memodifikasi video
dengan tidak mendengarkan audio tetapi guru sendiri yang menjadi narator.
Menyiapkan
teknologi, media dan materi mungkin bermanfaat dalam menyiapkan daftar materi
dan perlengkapan yang diperlukan setiap mata pelajaran dan garis besar urutan
presentasi yang akhirnya penting untuk berlatih menggunakan sumber daya.
3.
Menyiapkan
(prepare) lingkungan
Aktivas pembelajaran dapat dilakukan di lapangan
sekolah, taman sekolah, ruang kelas, laboratorium, perpustakaan maka perlu
mengatur untuk penggunaan teknologi, media dan materi yang tepat. Setiap
teknologi, media dan materi tidak bisa digunakaan disetiap tempat, harus
menyesuaikan lingkungan belajarnya.
Beberapa media memerlukan rungan yang tepat, sumber
listrik yang baik dan penggunaan lampu. Tempat duduk perlu diatur supaya para
siswa dapat melihat dan mendengar dengan baik.
4.
Menyiapkan
(prepare) para pembelajar atau siswa
Kegiatan pembelajaran akan menuai hasil yang baik jika
siswa dipersiapkan dengan baik pula. Para siswa disiapkan dalam mengikuti
pelajaran maka guru tersebut juga menyiapkan pengalaman belajar yang penting
untuk siswa. Proses pemanasan sebelum melakukan kegiatan inti suatu
pembelajaran sebagai berikut :
a.
Melakukan sebuah pengantar yang memberikan tinjauan luas
mengeni konten mata pelajaran.
Sebagai contoh guru memberikan sebuah
gambar mengenai bebek, untuk mata pelajaran IPA mengenai ciri khusus hewan.
Dari gambar tersebut dapat memberikan tinjauan yang luas seperti ciri-ciri
hewan bebek, bagaimana habitatnya, apa manfaat yang hewan ini bagi kehidupan
manusia, termasuk jenis hewan apa,dll.
b.
Memberikan sebuah alasan pemikiran yang menjelaskan
bagaimana mata pelajaran yang sedang dipelajari terkait dengan topik yang
sedang dipelajari. Sebagai contoh pada mata pelajaran IPS tentang topik
keanekaragaman Indonesia, guru dapat memberikan ide atau gagasan bahwa
Indonesia memiliki beranekaragam suku bangsa yang mempengaruhi budaya, bahasa,
tingkah laku, kehidupan sosial yang berbeda di setiap daerah, dengan pemberian
pemikiran seperti ini dapat menunjukkan bahawa IPS tidak hanya belajar tentang
sejarah atau sosial masyarakat tetapi juga belajar mengenai keanekaraman
budaya Indonesia dan pengaruh.
c.
Memberikan sebuah pernyataan yang memotivasi yang
menciptakan keharusan untuk mengetahui dengan menyampaikan kepada siswa
bagaimana mereka akan mendapat sesuatu yang berguna jika mengikuti pembelajaran
dengan baik.
d.
Memberikan isyarat-isyarat yang mengarahkan perhatian
pada aspek-aspek spesifik dari mata pelajaran.
5.
Memberikan
(provide) pengalaman belajar
Pengalaman belajar jika berpusat pada guru maka dapat
melakukan presentasi, demonstrasi, latihan dan pratik atau tutorial. Apabila
menggunakan presentasi dalam kegiatan pembelajaran penting untuk menggunakan kemampuan
presentasi di ruang kelas.
Contoh Ruang Kelas
ASSURE : Menggunakan Teknologi, Media dan Materi
“Menggunakan Kemampuan
Presentasi di Ruang Kelas”
1.
Perencanaan
Seorang guru harus
secara cermat merancang setiap presentasi, sebagai berikut :
a.
Menganalisis siswa, apa saja yang dibutuhkan, latar belakang siswa,
tingkat kemampuan siswa dan miskomsepsi yang mungkin terjadi pada para siswa
terkait dengan yang guru sajikan.
b.
Merinci tujuan belajar, apa yang seharusnya siswa lakukan, berapa banyak
waktu yang dibutuhkan kemudian membatasi tujuan dan konten dengan waktu yang
tersedia.
c.
Merinci keuntungan dan dasar pemikiran, mengapa presentasi ini penting
untuk siswa. jika tidak bisa menjawab pertanyaan ini maka fokus sebaiknya
diubah untuk memenuhi kebutuhn para siswa.
d.
Mengidentifikasi poin-poin penting, sebagian besar presentasi memiliki
lima sampai sembilan poin utama
e.
Mengidentifikasi subpoin dan detail-detail pendukung, mencoba membatasi
diri pada lima sampai sembilan subpoin untuk setiap poin utama.
f.
Menyusun presentasi dalam susunan yang logis, strategi penyusunan seperti
tinjuan (mengatakan pada siswa apa yang akan guru sampaikan pada siswa), sajikan
(sampaikan pada siswa), tinjau ulang (beritahukan siswa apa yang telah guru
sampaikan pada siswa).
2.
Pengulangan
a.
Menggunakan catatan kata kunci bukan sebuah skrip, guru dapat mencetak
kata kunci pada sebuah lembaran catatan. Jangan pernah membaca dari sebuah
skrip karena bahasa tulis berbeda dengan bahasa lisan.
b.
Dalam hati telusurilah seluruh presentasi untuk menelaah setiap gagasan
secara berurutan.
c.
Lakukan geladi bersih dalam ruangan dimana guru akan memberikan
presentasi.
d.
Latihlah menjawab pertanyaan sebagai antisipasi dari para siswa.
e.
Rekam dalam video presentasi anda kemudian simak kembali selama guru
melakukan geladi bersih dan berilah timbal balik.
3.
Pengaturan
a.
Periksalah peralatan sebelum memulai presentasi. Guru dapat mengubah
susunan presentasi jika diperlukan sesuai dengan kebutuhan. Jika seluruh
peralatan sudah siap pastikan semua peralatan beroperasi dengan semestinya.
b.
Untuk memproyeksi video atau komputer tempatkan layar di depan siswa
bagian tengah.
4.
Menyajikan
a.
Kekhawatiran
1)
Kegugupan dan semangat yang tinggi merupakan normal sebelum dan selama
presentasi. Jika seorang guru baru atau menyampaikan konten baru, perencanaan
dan persiapan yang tepat akan mengurangai kekhawatiran.
2)
Kendalikan energi kegugupan dan gunakan secara positif sejalan dengan
gerakan tubuh, gestur yang mendukung dan proyeksi suara.
3)
Bernapaslah dengan pelan dan mendalam karena akan melambatkan dan
meredakan gejala kekawatiran.
b.
Penyampaian
1)
Berdirilah ketika memberikan presentasi untuk mendapatkan lebih banyak
perhatian.
2)
Tatap para siswa untuk menjaga kontak mata dan memungkinkan melihat
ekspresi wajah guru.
3)
Ketika menggunakan papan tulis perlu berbalik dan berbicaralah.
4)
Melangkah kesamping atau ke depan siswa agar terlihat dan menjadi alamiah.
5)
Bergerak sembari guru berbicara jika hanya disatu tempat dapat kehilangan
perhatian siswa dan jangan berlebihan.
6)
Jangan memasukkan tangan ke dalam kantong, jangan menyilangkan tangan di
belakang punggung, jangan merapatkan tangan, dan jangan memainkan bolpoin atau
benda-benda lainnya.
c.
Suara
1)
Gunakan gaya percakapan yang alamiah, berinteraksi dengan siswa dalam cara
langsung dan personal.
2)
Jangan membaca presentasi jika presentasi hanya sekedar transfer informasi
berikan salinannya kepada siswa kemudian biarkan siswa membacanya.
3)
Gunakan kecepatan yang nyaman sehingga sesuai dengan kebutuhan para siswa
dan kerumitan kontennya.
4)
Berbicaralah dengan jelas dan cukup nyaring agar terdengar hingga bagian
belakang kelas. jika guru merasa tidak yakin dengan volume suara dapat guru
tanyakan kepada siswa di bagian belakang apakah mereka mendengar suara guru.
5)
Sebuah jeda/keheningan setelah poin kunci merupakan cara yang mengagumkan
untuk menekankannya. Jika dirasa konten itu penting maka penting juga untuk
menciptakan jeda atau kehiningan dan biarkan kata-kata itu memudar sebelum
melajutkan pada gagasan berikutnya.
d.
Kontak Mata
1)
Pertahankan kontak mata dengan para siswa. kontak mata ini akan menjadikan
presentasi serupa dengan percakapan satu lawan satu.
2)
Salah satu cara mengaguman untuk mempertahankan siswa adalah dengan
melihat antara mata dan mata ditiap siswa selama sedikitnya tiga detik, jangan
terlalu cepat memindai siswa atau melihat dinding belakang, layar atau catatan
terlalu lama.
0 komentar:
Posting Komentar